Sejarah motif batik Pekalongan panjang, tercatat banyak
dipengaruhi oleh budaya dari luar. Batik Pekalongan terkenal dengan kelenturan dan sangat dinamis. Kehadiran para pedangang dari Arab,
Tiongkok, Asia, bahkan Belanda berpengaruh pada pola desain, motif batik, dan
juga variasi warna pada seni batik di Pekalongan. Setiap daerah pun punya ciri
khas batiknya, termasuk ciri khas batik Pekalongan. Rata-rata batik Pekalongan berwarna cerah. Ada banyak motif batik Pekalongan, berikut ini adalah 5 motif
batik Pekalongan yang bisa kamu jadikan referensi:
1. Motif Batik Jlamprang
Motif Batik Jlamprang
Motif Jlamprang terdiri dari titik, kotak, lingkaran, geometris, dan lebih sering berkomposisi lebih
dari 2 macam warna. Pola yang terbentuk memiliki makna yang mendalam, meskipun hanya berupa
titik dan bentuk-bentuk dasar yang geometris. Dahulu motif batik Jlamprang ini digunakan sebagai benda upacara pada saat kepercayaan Hindu berkembang di Pekalongan.
2. Motif Batik Liong
Motif Batik Liong
Banyak etnis Tionghoa yang telah menetap di
Pekalongan, salah satu pengaruhnya adalah terciptanya motif batik Liong yang
mengadopsi bentuk makhluk imaginir layaknya ular naga. Berdasar mitologi
Tiongkok, makhluk tersebut memiliki makna kesuburan, kemakmuran, dan kebaikan
yang diharapkan bisa memberikan pengaruh kepada si pemakainya.
3. Motif Batik Semen
Motif Batik Semen
Batik semen adalah salah satu motif klasik
dari Pekalongan. Rupanya mirip batik semen yang berasal dari Jogja dan Solo,
perbedaannya lebih ke unsur cecak dan dominasi garis-garis dekoratif pada batik
semen Pekalongan. Tambahan ornamennya adalah tumbuhan tertentu atau burung
garuda yang menyimbolkan gagah perkasa.
4. Motif Batik Tujuh Rupa
Motif Batik Tujuh Rupa
Motif batik ini kental nuansa alam, seperti
gambar hewan maupun tumbuhan dengan warna warna yang variatif. Motif batik tersebut diambil dari berbagai campuran
kebudayaan Tiongkok dan lokal. Karena fungsi Pekalongan dahulu sebagai tempat
transit para pedagang, hal ini mengakibatkan terjadinya akulturasi budaya
sehingga motif yang terbentuk pun sangat khas dengan alam, khususnya motif
jlamprang, motif buketan, motif terang bulan, motif semen, motif pisan bali dan
motif lung-lungan.
5. Motif Batik Hokokai
Motif Batik Hokokai
Hokokai memiliki arti Himpunan Kebaktian
Masyarakat Jawa. Batik ini biasanya terbagi menjadi dua bagian atau sering
dikenal sebagai kain Pagi Sore. Motif batik ini semakin berkembang sejak zaman
Jepang dengan dengan latar pola batik keraton. Karenanya jika diperhatikan
motif yang sering ditampilkan adalah motif bunga krisant, bunga sakura, bunga dahlia, dan bunga anggrek dalam bentuk buketan atau lung-lungan dan ditambah ragam hias
kupu-kupu. Selain itu, terdapat juga bentuk burung merak yang bermakna
keagungan dan keindahan. Meski masih dengan unsur budaya Jawa, tetapi tidak
kental kejawen dan tampilannya berwarna-warni.
Tentunya, motif batik Pekalongan tidak
hanya 5 motif di atas saja. Pekalongan sebagai kota batik, menawarkan wisata batik bagi para pecinta batik tanah air, terdapat banyak perajin batik di kota Pekalongan. Batik-batik motif Pekalongan ini cocok digunakan sebagai bahan pembuat rok, dress atau kemeja sesuai dengan ternd yang berkembang saat ini.
Comments
Post a Comment
Beri masukan yang membangun untuk blog kami ya ........!!!!
^_^